Buku Marmut Merah Jambu by Raditya Dika


Raditya Dika, siapa yang gak kenal orang ini (Siapa ya? *emak2 nyeletuk, wkwkwkwk), dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia. Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru. Saat ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).

Saya akan membahas salah satu bukunya yang paling fenomenal, membuat gempar dunia akherat (melebay.com, wkwkwkkwkwk). Hmmm pertama kali kenal buku ini (emang manusia pake kenalan?), dari teman saya yang bisa dibilang penggemar setia dari Raditya Dika sendiri. Mungkin karena termasuk orang yang males baca buku, jadi saya agak males membacanya, meskipun saya termasuk orang yang suka humor-humoran. Tapi karena nggak enak ma temen yang dah capek-capek cerita dan promoin buku itu ma saya, jadinya minta pinjam deh bukunya.

Benar saja, pertama kali membaca buku ini, saya sudah terpingkal-pingkal dibuat ketawa oleh cerita-cerita konyol di dalamnya. Tampaknya si penulis tau bener selera humor anak muda jaman sekarang. Namun ini bukan sekedar buku humor, tapi syarat akan pelajaran yang berasal dari pengalaman hidup si Radit sendiri yang kebanyakan orang juga alami. Contohnya ada segmen yang menceritakan tentang bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak cinta kepada kita, alias cinta bertepuk sebelah tangan. Ceritanya sangat realistis, apa adanya, namun diselingi guyonan-guyonan lucu yang mengocok perut. Saking ngakaknya, ku mpe dibilang orang gila ma temen kerja satu ruangan, wkwkwkkwk

Dalam buku ini si penulis banyak bercerita tentang cerita cintanya di masa SMP, SMA, dan Kuliah. Penulis mengaku termasuk orang yang sering gagal dalam bercinta (baca: muka jelek / gak laku / teraniaya). Segala intrik dilakukan untuk mendapat wanita idaman. Mulai dari dunia nyata mpe dunia maya yang gak saling tau muka asli masing-masing. 


Mpe suatu hari, saking takutnya ketauan "muka jeleknya", raditya bela-belain ngedit photonya di photoshop sampe semanis mungkin. Walhasil teman chatingnya jadi semakin senang karna tau ternyata temen chatingnya cakep. Namun seperti kata pepatah, tong kosong nyaring bunyinya, ehh,.. salah.. maksud aku sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga. Singkat cerita, muka asli Radit pun ketauan dan membuat emosi si cewek chatingannya, si cewek bukan kecewa karena si Radit "jelek", tapi kecewa karena Radit telah berbohong, padahal ia sudah nyaman banget berteman dengannya. Hmmm... memang terkadang kita sering menilai seseorang akan lebih menyukai kita jika kita ganteng/cantik, padahal gak semua orang seperti itu, masih banyak pertimbangan lain yang menentukan orang itu suka ama kita ato nggak. Seperti sikap kita, pola pikir kita, perhatian kita ke dia, dan berbagai aspek non-materi lainnya. 


Selain kisah cintanya, si penulis juga banyak bercerita tentang kekonyolan keluarganya. Adiknya, Ibunya, Ayahnya, semua di ceritain, mpe adiknya yang bernama Edgar mengaku kapok kehidupannya diekspose, namun dapat luluh kembali saat disogok uang sepuluh-ribuan, wkkwkwk murah banget ya?. Dan yang gak kalah special nie, Si Radit juga sempat menceritakan kisah pacarannya dengan salah satu penyanyi muda berbakat, meskipun udah putus sekarang, yup.. Sherina (ciye ciyeee...), yang ia samarkan namanya menjadi shero. 


Well, buku ini sangat cocok buat mengobati setress, selain bisa sangat menghibur, banyak pelajaran serta hikmah yang bisa kita ambil. Sesekali si penulis menyisipkan quote yang membuat merinding. Pokoknya buku ini most recomended buat kalian yang lagi banyak pikiran, ampuh banget deh bikin isi perut terkocok-kocok, wkwkwkwkk

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Yebo!Template by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.